previous arrow
next arrow
Shadow
Slider

Tracer Study Program Study S1-Agribisnis

Tracer Study Program Study S1 Agribisnis

Pelacakan lulusan (tracer study) dimaksudkan untuk mengevaluasi proses dan hasil, serta penyempurnaan dan penjaminan kualitas pembelajaran Program Studi Agribisnis FP USU. Formulir kuesioner pelacakan lulusan dapat diakses pada tautan: https://tracerstudy.usu.ac.id/.

Hasil pelacakan lulusan kepada responden alumni yang lulus pada TS-2 (periode akademik 2018/2019), TS-3 (periode akademik 2017/2018), dan TS-4 (periode akademik 2016/2017) adalah sebagai berikut:

  1. Waktu Tunggu Lulusan

Sebanyak 66,7 persen dari jumlah lulusan yang terlacak memiliki waktu tunggu kerja kurang dari 6 bulan dan hanya 1,2 persen saja yang memiliki waktu tunggu kerja lebih dari 18 bulan. Agribisnis merupakan bidang ilmu yang sesuai dengan banyak bidang pekerjaan. Alumni agribisnis dapat bekerja di pemerintahan, BUMN, NGO, membuka usaha sendiri (wiraswasta), serta di perusahaan swasta: seperti perbankan, perkebunan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Hal ini memberikan kesempatan yang besar bagi alumni Program Studi Agribisnis untuk mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang relatif singkat.

  1. Kesesuaian Bidang Kerja Lulusan

Sebagian besar, yakni 76,4 persen, dari seluruh lulusan yang terlacak bekerja di bidang yang sesuai dengan hasil pembelajaran yang sudah dijalani di Program Studi Agribisnis FP USU. Sebanyak 23,6 persen menyebutkan bahwa bidang pekerjaan mereka saat ini kurang atau tidak berhubungan dengan agribisnis, namun dengan kemampuan kepemimpinan, analytical thinking, dan kemauan untuk belajar yang diajarkan (ditanamkan) selama proses pembelajaran di Program Studi Agribisnis FP USU, mereka dapat beradaptasi pada bidang pekerjaan tersebut.

  1. Kepuasan Pengguna Lulusan

Pengguna lulusan merupakan lembaga, baik sektor publik/pemerintahan maupun sektor privat, yang menggunakan sumberdaya manusia lulusan (alumni) Agribisnis FP USU pada bidang kerja tertentu. Kriteria penilaian (indikator) yang digunakan oleh Pengguna Lulusan dalam menilai lulusan meliputi jenis kemampuan: 1) etika, 2) keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama), 3) kemampuan berbahasa asing, 4) penggunaan teknologi informasi, 5) kemampuan berkomunikasi, 6) kerjasama, serta 7) pengembangan diri; yang hasil nya adalah:

  1. Etika

Hasil tracer study menunjukkan bahwa, 100 persen pengguna lulusan menyatakan bahwa etika dari para alumni Agribisnis FP USU yang bekerja di lembaga mereka sudah pada level baik, yaitu 71 persen di kategori baik dan 29 persen di kategori sangat baik.

Gambar 1

  1. Keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama)

Sebanyak 94 persen pengguna lulusan menyatakan bahwa keahlian para alumni sudah di level baik (59 persen baik dan 35 persen sangat baik), serta 6 persen lainnya menyatakan cukup.

Gambar 2

  1. Kemampuan berbahasa asing

Sebanyak 84 persen pengguna lulusan menyatakan kepuasan mereka berada di level baik, dengan rincian 55 persen di kategori baik dan 29 persen sangat baik. Sementara itu 16 persen menyatakan cukup.

Gambar 3

  1. Penggunaan teknologi informasi

Sebanyak 86 persen pengguna lulusan menyatakan bahwa kemampuan lulusan Agribisnis FP USU berada di level baik (57 persen di kategori baik dan 29 persen di kategori sangat baik). Sementara, 14 persen lainnya mengkategorikan cukup.

Gambar 4

  1. Kemampuan berkomunikasi

Kemampuan berkomunikasi para lulusan dinilai sudah di level yang baik, dimana 100 persen pengguna lulusan menyatakan hal tersebut, dengan rincian sebanyak 57 persen pada kategori sangat baik dan 43 persen pada kategori baik.

Gambar 5

  1. Kerjasama

Sama halnya dengan kemampuan berkomunikasi, seluruh pengguna lulusan yang dilacak (100 persen) menempatkan kemampuan lulusan di level baik, dimana 57 persen responden mengkategorikannya sangat baik dan 43 persen lainya baik.

Gambar 6

  1. Pengembangan diri

Terakhir, hasil tracer study menunjukkan bahwa sebanyak 86 persen pengguna lulusan menilai tingkat kemampuan pengembangan diri lulusan di tempat kerja sudah baik, dimana 57 persen responden menempatkan kepuasan mereka pada kategori baik dan 29 persen responden menyatakan kepuasan mereka berada pada kategori sangat baik. Sementara itu, 14 persen lainnya menyatakan cukup.

Gambar 7